Tiga Hari di Stockholm! Part. 1

weekend kemarin, saya dan suami “berkesempatan” menghabiskan waktu di stockholm.. dengan tujuan saya ikut tes toefl internasional sekaligus lapor diri ke KBRI, kami pun mencanangkan bahwa kepergian kali ini harus se-efisien dan se-memorable mungkin (mengingat rencana besar beberapa bulan lagi,, suit suiitt). banyak belajar dari buku trinity, si naked traveler, dan berbekal pengalaman surfing-surfing di internet, maka hal yang paling prinsip untuk dipikirkan adalah: transportasi dan akomodasi.

jangan salah, perjalanan dari gothenburg ke stockholm ini saya tempuh dengan pesawat terbang. kenapa bisa gitu? gak lain dan gak bukan karena tiket bis dan kereta api justru lebih mahal!

ahaa.. pelajaran pertama: jangan terburu-buru membooking transport, tapi bandingkan antara 1 moda dengan yang lain. hal ini berlaku juga di Indonesia saya rasa, karena beberapa kali tiket pesawat jauh lebih murah dari tiket kereta api.

kemudian masalah akomodasi. karena tujuan kami ke stockholm (selain 2 hal yang disebut di atas) adalah juga jalan-jalan, maka akan sayang rasanya kalau mengeluarkan uang banyak-banyak cuma buat ditidurin aja. akhirnya, pilihan jatuh ke hoStel, atau sukur2 gratisan di KBRI. alhamdulillah, KBRI ternyata kosong..

sangat sangat lumayan tidur di KBRI Swedia, selain gratis, kami benar2 tidur di tempat tidur (yang memang sudah disediakan untuk para musafir2 indonesia di swedia), dan nilai PLUS-PLUS-PLUSnya adalah orang-orangnya yang sangat baik.. cerita lebih detail, akan ada di paragraf berikutnya..

ketiga, masalah makanan. sebagai muslim tentunya masalah makanan ini memang harus diperhatikan. kita kan gak bisa asal masuk ke restoran tapi ternyata bahan makanannya gak halal. wah bahaya!

oleh karena itu, saya belai-belain mempersiapkan sehari sebelumnya. menggoreng 1 bungkus nugget, 1 bungkus sosis, membawa keju slice, selai, roti, dan nasi untuk hari pertama. sayang mayonaisnya disita di bandara, karena kemasannya lebih dari 100 ml hehehehe..

tapi lagi-lagi kami mendapat berkah, karena nginep di KBRI, bapak penjaga disana, pak Tono, sangat baik dan selalu masakin makanan buat kita. katanya, “masak buat sendiri atau bertiga itu gak ada bedanya kok“. alhasil, makan bekal saya hanya disantap tiap makan siang aja sambil jalan-jalan. ketika kami akan pulang ke gothenburg, kami kemudian ingin memberikan sedikit “terimakasih” kepada beliau. tapi malah ditolak mentah-mentah.. katanya, “kalian kan disini sekolah, udah gak usah ngasih-ngasih saya..” ah pak tono, makasih banyak pak!

oya, di KBRI kami ketemu sama Kallan, dia ini pribumi swedia, instruktur surfing, pilot pesawat kargo, dan cinta banget sama indonesia. kemarin itu dia apply visa karena bakal bikin acara surfing di lombok dengan peserta dari seluruh negara skandinavia. nanti natal dia balik lagi ke swedia, habis itu ke california-usa, dan balik lagi 3 bulan di indonesia. what a life!

dia berusaha keras untuk bisa ngomong bahasa indonesia, jadi ngomongnya selalu campur2 indo-english. di akhir perjumpaan, dia ngasih kita brosur dan bilang, “nanti malam ada party, datang ya! ada bir bintang dari indonesia”. oooppsssss… hehehehehe.. bisa heboh dunia kalo saya dengan penampilan saya dateng ke party bir bintang!

..to be continued 😉

7 thoughts on “Tiga Hari di Stockholm! Part. 1

  1. Assalamu’alaykum wr wb

    wah n’ri jadi kabita..berpetualang dengan suami tercinta di negeri orang…keren..keren

    Jazakillah ya doanya…:)
    terus saling mendoakan

    hatur nuhun

    Like

  2. @ machmoedsantoso

    ya dirame2in kang, obat kangen jadi harus menyibukkan diri hehe..

    @ bydt

    kekeke.. klo bajigur party mah saya juga mau… dahsyat emang, pamor bir bintang bisa mendunia.. ck ck ck.. *geleng-geleng*

    @ ratna

    insyaAllah, sama2 ratna.. barakallah pokoknya 🙂

    Like

  3. Pingback: Trip to Italy: Venezia, jadi backpacker bukan, jet-setter juga belum « ada cerita apa hari ini??

Leave a comment