Persiapan dari Dapur, Jelang Kelahiran si Kecil yang Ketiga

Sebaik-baiknya manusia berencana, rencana Allah pasti lah selalu yang terbaik.

Mendekati waktu melahirkan, tak disangka ternyata ada perubahan situasi yang benar-benar mengubah plan dari A sampai Z. Yang paling besar adalah, kembalinya Ibu saya ke tanah air sebelum waktu persalinan tiba.

Saya dan suami sebenarnya sudah menyiapkan mental jauh-jauh hari untuk menyambut si kecil hanya ber-empat saja. Tapi ketika kemudian Ibu saya memutuskan untuk menemani di Sevilla, sebagaimana waktu kelahiran Raya dan Bita di Gothenburg, persiapan saya kemudian sempat jadi kendor.

Alhasil, semua pihak sempat down ketika keputusan melahirkan tanpa ditemani neneknya anak-anak akhirnya harus diambil.

Dari mulai kebingungan akan hal-hal yang sangat essential seperti, siapa yang bisa menjaga anak-anak ketika proses darurat tiba? Bagaimana proses penjemputan mereka di sekolah? Apakah pagi, siang, atau tengah malam… tentu harus ada prosedur yang berbeda bukan?
Sampai hal-hal terkecil seperti: bagaimana memandikan bayi untuk pertama kalinya setelah di rumah? Hehe, saya akui, selama ini ibu saya lah yang selalu memandikan bayi merah Raya dan Bita. Ketika umur mereka sudah sekitar 1 bulan, saat rasa sakit dan masa nifas sudah hampir selesai, baru lah saya yang turun tangan 🙂

Tapi tentu saja, hari terus bergulir dan persiapan harus terus berlanjut. Udah cukup lah ya, mellow-mellownya… 🙂 Akhirnya fokus kami pun bergeser pada persiapan-persiapan teknis yang nantinya bisa diandalkan setelah masa persalinan selesai.

Dapur! Itu lah salah satu tujuan kami yang utama. Tinggal di kota yang susah untuk mencari makanan (mirip) Indonesia, apalagi halal, rasanya gak mungkin kalau terus-terusan harus bergantung dengan pizza tuna atau spaghetti jamur. Masalah makanan ini memang kelihatannya masalah simpel, tapi jadi ribet kalau ada di situasi seperti kami yang bagai pungguk merindukan kang Sate atau bu Soto 😛

Lagi-lagi Mamah, Enin lah, yang jadi penyelamat… Sampai H-2 menjelang kepulangan kembali ke Indonesia, beliau masih sibuk nguplek di dapur dan menghasilkan masterpieces berupa bumbu dasar dan frozen food!

Bumbu Dasar

Bumbu Dasar Bawang, Bumbu Dasar Merah, Bumbu Dasar Kuning, dan Bumbu Dasar Putih

Kalau ada yang mau intip resepnya, ini dia:

BUMBU DASAR BAWANG
250 gr bawang merah/shallot – 250 gr bawang putih – 250 ml minyak goreng
KEGUNAAN
Mie goreng, nasi goreng, mie kuah, capcay, perkedel, nugget, ayam kecap, segala macam tumis dan oseng, dll.

BUMBU DASAR MERAH
3-5 bawang bombay/30 siung bawang merah – 10 siung bawang putih – 2 buah paprika/20 buah cabai merah – 150 ml minyak goreng
KEGUNAAN
Aneka balado, gulai, bumbu rujak, sambel goreng, rendang, dll.

BUMBU DASAR KUNING
3-5 bawang bombay/30 siung bawang merah – 10 siung bawang putih – 10 cm kunyit- 2 sdm ketumbar – 2 cm jahe – 4 cm lengkuas – 150 ml minyak goreng
KEGUNAAN
Nasi kuning, soto ayam, tongseng, ayam/ikan/tempe ungkep, pepes, pesmol, kari, dll.

BUMBU DASAR PUTIH
3-5 bawang bombay/30 siung bawang merah – 10 siung bawang putih – 2 sdm ketumbar – 4 cm lengkuas – 150 ml minyak goreng
KEGUNAAN
Lodeh, opor, gudeg, terik, bacem, bobor, dll.

CARA MEMBUAT
Haluskan semua bahan kecuali minyak. Tumis dengan minyak goreng sampai matang. Dinginkan, lalu masukkan dalam toples yang sudah disterilkan. Tutup hingga kedap udara. Insya Allah tahan sampai 3 bulan dalam lemari es. Ketika memasak nanti tinggal menyesuaikan bahan tambahan seperti daun-daun aromatik: serai, daun jeruk, dll juga garam, gula, dan merica nya.

Selain itu, saya juga membuat stock homemade nugget untuk anak-anak. Rajin ya? Rajin dong, orang di sini gak ada yang jual nugget halal hehe. Seandainya ada sih mending beli aja lah kalo lagi kepepet mah 😛

Nugget

Nugget AJW alias Ayam Jagung Wortel

Bahan: 2 buah fillet dada ayam, 150 gr jagung pipil, sebatang wortel, 2 lembar roti tawar, susu cair secukupnya, 1 sdm bumbu dasar bawang, gula, garam, dan merica.

Cara: giling semua sampai halus kemudian kukus/panggang sampai matang. Potong-potong, gulingkan dalam kocokan telur lalu panir dengan tepung roti. Bekukan dalam lemari es insya Allah tahan 3 bulan. Kemarin saya memanir dengan cornflakes yang dihaluskan. Ternyata rasanya crispy banget lho 🙂

IMG_9288

Dikemas dan Dibekukan Bersama Teman-temannya yang Lain Hasil Karya Enin: Empal Daging, Balado Basah, dan Ayam Ungkep

Alhamdulillaah, persiapan dapur insya Allah beres.. Persiapan tas bersalin juga beres… Tinggal rumah yang masih belum beres… Pengennya sih rada rapih lah. Kasian bener adik bayi kalo harus disambut sama penampakan kapal pecah 😦

Besok, genap 38 minggu usia kehamilan saya. Artinya selepas itu, waktu kelahiran bisa datang sewaktu-waktu. Kalau boleh memilih…. inginnya sih anak ketiga ini lahir nggak terlalu melenceng dari due date, atau setidaknya, gak semaju kakak-kakaknya. Dan… lahir waktu weekend aja ya, nak? 🙂

Bismillaahi tawakkaltu alallah… Because tawakkal is having full faith that Allah will take care of you even when things look impossible. Mohon doanya ya semuaaa.. 🙂

riana sig

30 thoughts on “Persiapan dari Dapur, Jelang Kelahiran si Kecil yang Ketiga

  1. Semoga lancar persalinannya bunda.. sudah dipersiapkan dg baik jadi paling ga bisa terhandle dg baik pula ya bund.. amin
    Resepnya menginsipirasi buat stokan jg.. makasih udah share.

    Like

  2. Wah, nemu tips bagus nih. Tanya dong mbak, itu semua bumbu dasar yang tahan 3 bulan, disimpan di freezer atau cukup di pendingin saja?
    Semoga diberi kelancaran untuk proses persalinannya ya mbaaaak

    Like

    • Di pendingin aja Mbak… Tapi tiap ngambil harus dengan sendok yang bersih dan kering… Jangan lupa tutup rapat lagi 🙂 Aamiin, makasih banyak doanya ya Mbak.. 🙂

      Like

  3. Semoga dimudahkan dalam proses kelahirannya..
    Ibu dan bayi sehat…
    Dan berkah di setiap langkah persiapan dan pasca persalinannya…
    Artikelnya bagus mbak.. Blognya juga kece, rapih dan enak dilihat.. Saya kepengen ngerapihin blog jadinya 🙂

    Like

  4. sempet2 nya mikirin urusan dapur, saluut deh emang super emak namanya nich…aku juga baru lahiran anak ke 3 urusan dapur mah tak terpikirkan sama seklai, ini ide yang bagus 🙂 semoga lancar ya persalinannya…

    Like

  5. waaaaah kok sama sih sama saya… lg jd bumil tuk yang ketiga… rencana sih nyokap nti datang nemenin secara saya+suami-anak2 merantau di luar jawa ga da sanak saudara.. tp yang namanya rencana bisa brubah kpn aja kl ada urusan tak terduga… tp harapannya ntar nyokap ga da halangan bt bantuin jagain si kakak ma abang kecil… bismillah…
    sehat terus yaaa bunda riana dan bayinya sampai nanti lahir…

    Like

  6. Saya kehamilan pertama nih, Mak, sampe rela LDRan gegara kuatir di kota rantauan nggak ada ibu atau emak mertua. 😀
    anyway, semoga persalinannya lancar ya, Mak. ijin catat resepnya. 😀

    Like

  7. Waktu saya buka web ini, saya sangat antusias karena ini adalah keluarga ibrahim yang pernah saya kunjungi sewaktu saya training di Airbus Military Sevilla dua tahun yang lalu. Semoga lancar ya teh kelahiran anak ketiganya, dan juga semoga seluruh anggota keluarga yang ada di Sevilla diberikan kesehatan serta keselamatan.
    Salam buat keluarga terutama buat Mas Ibrahim yang selalu bertemu pada saat shalat jum’at.

    Salam
    Bambang Permadi (PT.DI)

    Like

  8. Pingback: Nugget a la andalusia – Tentangku-Tentangmu-dan-Tentang semua

Leave a comment