Bukan Sekedar “Hidung Tersumbat”…

Sabtu sore kemarin, saya sedang tidur-tiduran di kamar sambil menyusui Alma. Bita pun bermain-main di sebelah saya selama beberapa waktu. Nah, entah gimana awalnya, tapi dia lalu mulai mencolok-colok lubang hidung saya.

“Aduuhh.. Sakit Bitaaa,” kata saya.

Dia langsung pergi keluar kamar mendengar saya bicara seperti itu. Sambil berlalu, saya masih mendengar gumamannya, “Sakit…,” katanya.

Mata saya yang mulai 5 watt pun menemukan kemerdekaannya untuk terpejam *alhamdulillaah* ketika kemudian ujug-ujug bocah itu balik lagi ke dalam kamar.

“Ibu, look! Look!” katanya sambil menunjuk-nunjuk hidungnya.

Bita kemudian mendekat dan menyodorkan hidungnya ke hadapan saya.

ALLAHU AKBAR! LAA ILA HA ILLALLAAH! 😥

Hati saya mencelos. Pikiran pun mendadak gelap lalu saya menjerit sekuat tenaga memanggil suami. Ya Allah Gusti… ADA SESUATU YANG TERLIHAT SEPERTI BIJI MENYANGKUT DI DALAM HIDUNGNYA!

Suami saya lalu datang dan tak kalah panik. Kami mencoba menekan batang hidungnya supaya biji itu bisa keluar, tapi hasilnya nihil. Menyuruhnya untuk menghembus si biji keluar juga berakhir percuma.

Saya bergegas ke dapur dan mengambil tusuk sate untuk kemudian mencoba pelan-pelan mencungkil si biji itu keluar. Bismillaah, biji itu pun sudah terlihat sebagian nongol keluar lubang hidung. Tapi apa mau dikata… Saya lengah! Lalu Bita yang kemudian merasa nafasnya sudah lega, justru menghirup kembali biji itu lebih dalam! Kali ini sampai tidak terlihat lagi di ujung lubang hidungnya.

Biji itu hilang!
Tolooooooonnggggg!!!!! Huhuhu… 😥

Mungkinkah dia mencoba membuktikan apakah memasukkan sesuatu ke dalam hidung itu benar-benar sakit?

Duh Bitaaaa…

hidung

Semua panik. Suami saya lalu bergegas menuju puskesmas di dekat apartemen sambil menggendong Bita. Hari Sabtu itu tentu saja semua libur, jadi kami pun langsung menuju jalur emergency.

Saya yang menunggu di rumah dengan Raya dan Alma pun kalut bukan main. Air mata mengalir deras. Di sela-sela dzikir kadang saya berhenti untuk merutuki kebodohan diri saya. Pikiran liar pun bermunculan.

Bagaimana kalau masuk ke rongga pernapasan lebih dalam lalu mampet?

Bagaimana kalau nyasar ke paru-paru?

Bagaimana kalau sampai harus dibedah?

Huhuhu… Saya cuma bisa menangis. Bahkan untuk membuka google sekedar browsing mencari pengalaman orang lain pun saya takut!

Saya takut kalau ternyata apa yang saya baca justru banyak mengarah ke hal-hal yang tidak menyenangkan.

HP saya yang sedari tadi di genggaman akhirnya berbunyi juga. Suami kemudian mengabari, tapi bukan dengan kabar yang saya tunggu-tunggu.

Dokter puskesmas kesulitan karena biji itu sudah masuk terlalu dalam! Saat itu, suami saya sudah berada dalam taksi untuk kemudian berangkat menuju Rumah Sakit besar.

Meskipun emergency, tapi antrian di poli-anak RS ternyata cukup panjang. Hati saya pun ketar-ketir mendengarnya. Satu pesan gambar lalu masuk ke dalam whatsapp. Foto Bita yang diikuti dengan berita dari suami.

bita di rs

Bita, ketika menunggu di RS.

“Anaknya tenang kok… Ini lagi di ruang tunggu. Malah lunjak-lunjak kesana-kemari.”

Air mata saya tumpah lagi melihat wajah polosnya. Tak lama, suami mengabari kalau observasi pertama dengan suster sudah dilakukan. Tinggal menunggu dipanggil dokter. Saya lalu bisa sedikit bernafas lega dan akhirnya berani membuka laman google untuk mengintip pengalaman-pengalaman orang lain.

“Pakai merica, biarkan si anak bersin, pasti nanti keluar.”

“Buat anakmu nangis.”

Atau yang cukup ekstrim,

“Pakai vacuum cleaner yang dimodifikasi ujungnya dengan pipa kecil/tabung untuk menyedot si biji keluar.”

Hati saya sedikit lebih ringan mendengar bahwa ada banyak orang tua lain yang mengalami kejadian sama tapi berakhir dengan baik.

HP saya lalu berbunyi lagi. Kali ini memberi kabar baik bahwa biji –yang ternyata biji jeruk– sudah berhasil keluar dari dalam hidung Bita dengan alat cungkil khusus oleh dokter.

ALHAMDULILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIIN!!! Bersyukur sekali rasanya…

Lucunya si dokter sempat menanyakan apakah biji itu mau dibawa pulang atau tidak. Ya kali dok, buat kenang-kenangan dibingkai di rumah -__-”

Bisa jadi mungkin kami terlalu panik. Beberapa orang bisa mengatasi situasi ini dengan sangat mudah, cukup di rumah saja. Tapi rasanya kalau dipikir lagi, membawa Bita ke dokter sudah paling tepat. Karena mencoba mengerjakan sendiri di rumah bisa beresiko membuat benda asing masuk lebih dalam. Ya, seperti yang saya lakukan, padahal sudah nyariiiisss keluar 😦
Pun kata dokternya, kondisi Bita masih cukup mudah, beberapa anak biasanya bahkan sudah lebih gawat.

Akibat terburuk dari masuknya sesuatu ke dalam hidung adalah:

  1. Infeksi. Benda organik lebih mudah menyebabkan infeksi karena bisa membusuk.
  2. Masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia.

Setelah kejadian terlewati, baru lah saya bisa mulai mentertawakan semuanya. Termasuk mentertawakan kejadian-kejadian “konyol tapi mengerikan” dari berbagai forum di internet.

Ada seorang Ibu yang mendapati anaknya memasukkan biji popcorn ke dalam hidung. Dia lalu berhasil mengeluarkan 2 biji dari dalam hidung si anak. Sampai kemudian 2 hari kemudian si anak demam, lalu bersin dan mengeluarkan 2 biji lain dari dalam hidungnya!

Atau yang lebih parah, pengalaman seseorang dengan adiknya. Si adik yang saat itu masih kecil mengaku jika memasukkan biji cherry kepada orang tuanya. Tak ada satupun yang percaya karena tidak terlihat. Tapi mereka tetap membawa si adik ke dokter, meskipun hasilnya pun sama nihil. Sampai 7 tahun kemudian (!!!) si adik bersin hebat, dan akhirnya biji cherry itu pun keluar merdeka.

Ya Allah… Ada-ada aja, semoga nggak lagi-lagi kejadian kayak gini, aamiin!

Syukur bagi saya, Bita bilang kalau dia memasukkan sesuatu ke dalam hidung. Beberapa anak bahkan tidak bilang sampai akhirnya dari hidungnya sudah tercium bau tidak sedap akibat ada yang membusuk di dalam 😦

Semoga bisa jadi pelajaran untuk semuanya. Have a good care of your children, parents!

Salam,

riana sig

Sumber gambar: http://www.fairview.org/healthlibrary/Article/89831

14 thoughts on “Bukan Sekedar “Hidung Tersumbat”…

  1. Jadi inget sm kejadianku jaman seumur bita juga mungkin mba, hidungku kemasukan mutiara dari kalung yg jaman dulu lg in. Mana pas magrib2 pula, begitu smp tht eh itu mutiara keluar sendiri… bener2 bikin ibu bapakq panik juga.

    Like

    • nah, ini ada salah satu mantan pelaku wkwkw.. tapi udah nggak inget kali ya, alasannya kenapa masuk-masukin ke hidung? penasaran… kalo Bita sih kayaknya itu, pengen ngetes sakit atau enggak 😓😓😓

      Like

  2. aduh… mbak ria,aq deg2an bacanya 😧. syukurlah dede bita gak kenapa2. dulu anakku S, waktu umur 3 tahun, masukin pilus (yg kecil2 seujung jari kelingking.pilus kan namanya ya?) ke hidungnya. waduh…. itu benar2 pengalaman yg mengerikan. alhamdulillah bisa dikeluarkan pake pinset yg ujungnya runcing.

    Like

    • hiks hiks… mengerikan banget… di dokter juga katanya pake alat semacam pinset gitu mbak.. jangan sampe keulang lagi deh ya mbak, aamiin aamiin..

      Like

  3. Duuluuu sekali, saudaraku hidungnya kemasukan kancing baju, dan nggak ketemu itu kancingnya. Trs yang baru2 saja, keponakanku memasukkan sekrup di hidungnya, untunglah bisa diambil.

    Like

  4. Riiii.. ini thifa banget, pas umur 3 taunan. Masukin kaya daleman pulpen yg dijekrek2 gitu loh (susah neranginnya).. dan iyaa alhamdulillah anaknya ngerasa dan bilang ya, panik pisan.. nyobain ngeluarin ga berani, langsung melipir ke igd terdekat.. dan diambilnya pake pinset panjaaang bari si anak gogoakan, ibunya meluk kenceng sambil.mewek. Alhamdulillah berhasil.keluar juga..

    Aduh semoga ga keulang lagi yaa yg kaya gini. Sehat2 aja semuanya 🙂

    Like

    • Ya Allaaah.. Ternyata Thifa juga pernah… Duh, untung aku mah nggak ikut. Tapi jadi sutris juga sih, cuma bisa nunggu perkembangan. Meweeeekk aja bisanya di rumah. Si Kakak sampe bengang-bengong ngeliatain ibunya… Trus jadi inisiatif beberes benda-benda mencurigakan yang bisa masuk ke hidung adiknya lagi :)) :’)

      Aamiin aamiin.. Cukup deh ah. Nggak lagi-lagi..

      Like

  5. Sama bun ini kasus anak saya masukin biji jeruk, tp saya ragu2 juga krna anaknya blm bisa blg, saya liat dia masukin tp begitu saya liat langsung antara iya dan enggak, jd bingung saya, makanya rencana bsk mau bawa ke dokter, udh bersin 2 kali sih, tp gk ada keluar apa2, makanya makin worry 😦 , tp anaknya biasa2 aja dan Alhamdulillah bisa tidur. Sakit gak ya bun saat diambil sama dokter? Duh kasian bgt, ini murni emaknya yg teledor 😦

    Like

    • Halo mbak, anak saya juga keliatan biasa aja waktu bijinya masih di dalam hidung. Pas diambil sama dokter, nangis sih, tapi bisa jadi karena gak suka dipegangin aja, bukan karena kesakitan. Semoga anaknya baik2 saja ya mbak 🙂

      Like

  6. Anak saya usia 2 tahun,idung nya kemasukan pilus garuda yang ukuran kecil, berawal dari iya makan sambil tiduran alhasil itu pilus malah masuk ke hidung, baru mau saya ambil di anak sudah histeris dluan, alhasil itu pilus masuk ke dalam hidung dan tak terlihat lagi, tapi si anak tetep ceria seperti biasanya,kita kita ini bahaya gak ya bun,ini kecerobohan saya sebagai ibu,yang tak bisa mengawasi anak saya…

    Like

    • Kalau makanan insya Allah lebih minim resikonya ya? Apalagi seperti pilus yang bisa meleleh.. Jadi mudah-mudahan sudah lolos sampai tenggorokan 😄

      Like

Leave a comment