Memiliki 3 anak yang semuanya perempuan, kalau boleh jujur, merupakan amanah yang tidak mudah bagi saya.
Pada dasarnya, waktu yang kita miliki ketika diamanahi seorang anak perempuan tidak lah banyak. Ada batasan syariat yang menjadi finishing line, dimana kelak tanggung jawab kita beralih kepada seseorang yang kepadanya mereka ber-imam di kala dewasa.
Pun demikian, dengan waktu yang sempit itu, kita harus menyiapkan mereka sebaik mungkin. Sekuat-kuat yang kita mampu.
Karena apa?
“Al-ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq.”
Ibu adalah sekolah utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik.
Duhai, betapa berat beban kita bukan? Ketika kita mendidik seorang anak perempuan, itu artinya kita juga mempersiapkan generasi-generasi berikutnya!
Maka tidak salah rasanya, jika kemudian seorang RA Kartini begitu memperjuangkan hak wanita di zamannya. Berupaya untuk mencerdaskan sesamanya. Karena dari rahim mereka lah kelak akan lahir generasi-generasi dimana negara ini kemudian bertumpu.
Dan tahukah, jika sesungguhnya ungkapan “Habis Gelap Terbitlah Terang” terinspirasi dari kalimat “minadzh-dzhulumaati ilannuur” dalam potongan Ayat 257 Surat Al Baqarah?
Allahu waliyyulladziina aamanu, yukhrijuhum minadzh dzhulumaati ilan nuur…..
“Allah adalah penolong bagi orang-orang yang beriman, Allah mengeluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya………” (QS. al-Baqarah: 257)
Kalimat ini lah yang sesungguhnya menjadi landasan gerakan Kartini. Inspirasi yang diperoleh Kartini, usai pertemuannya dengan Kyai Sholeh Darat, seorang ulama besar dari Darat, Semarang.
Karena itu, pemaknaan hari Kartini rasanya juga lebih berhakikat ketika kita menggunakan momen ini juga untuk berkontemplasi. Berusaha untuk terus mencerdaskan diri, menjadi ibu yang layak dijadikan madrasah utama bagi anak-anak kita. Tak peduli apakah berkarya di luar atau di rumah, semua Ibu mempunyai tanggung jawab dan peran yang sama dan utama. Karena seperti yang Kartini juga pernah katakan,
“Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya.”
Selamat Hari Kartini 2016,
LikeLike
Sangat bermanfaat…..
LikeLike