1st time travelling with baby: Budapest

alhamdulillah 3 minggu yang lalu berkesempatan jalan2 sekeluarga.. tepatnya sih ngintil si Bapak selama 5 hari yang lagi ada acara di Budapest hehehe! dan inilah pengalaman pertama kami pergi hanya bertiga saja dengan pesawat udara. jalan2 sambil bawa bayi tentunya =D

  1.  Barang bawaan Raya
    prinsip saya waktu akan memulai travelling adalah bagaimana caranya membuat nona boss tetap nyaman seperti di rumah. selain setumpuk diapers, hampir semua mainan Raya juga saya bawa. setelah itu, saya pisah2kan, beberapa mainan ditaruh di tas kabin sementara yang lain masuk bagasi. saya juga bawa selimut dan bantalnya Raya, mengingat bantal dan selimut di hotel pasti super gede). alhasil, jumlah barang bawaan Raya = jumlah barang bawaan Ibu + jumlah barang bawaan Bapak.
    .
  2. Take-off dan Landing
    setelah khatam googling sana-sini, saya sudah mempersiapkan diri untuk  nyusuin Raya ketika take-off dan landing. manfaatnya adalah, untuk mengurangi ketidaknyamanan pada bayiketika tekanan udara tiba2 berubah karena perbedaan ketinggian. selain nenen, bisa juga dengan cara ngempeng (kalo bayi-nya ngempeng), atau nge-dot. pokoknya mulut harus bergerak deh. nah, persiapan udah mantap, baju juga udah pake yg breastfeeding-friendly, eh ternyata si nona boss keburu tidur duluan =))

    selama perjalanan 2,5 jam (Göteborg-Budapest), nona kecil sempet bosen. taraaaa, inilah gunanya mainan yg ditaruh di kabin. untungnya ketika jam makan, Raya malah lumayan anteng. jadi Bapak dan Ibu bisa makan gantian dengan tenang sentausa.
    .
    begitu menjelang landing, Raya agak rewel, kayanya sih mulai ngerasa gak nyaman. langsung deh saya susuin lagi sampe dia ketiduran.

  3. Stroller Gendongan
    sempat terjadi kebingungan apakah kita akan bawa stroller buat Raya ato enggak. travelling sebelumnya ke Copenhagen dan Stockholm pake kereta (waktu itu masih ada enin), kita bawa stroller. nah, di website maskapai jelas tercantum bahwa kita boleh bawa stroller. yang jadi ganjalan adalah, stroller kita tipe yg bulky, karena termasuk everyday stroller yg carrycot-nya (halah carrycot, tempat tidur itu lho) terpisah. jadi, kita punya 2 tipe cot, yang fully-reclined dan yang duduk (kalo nanti Raya udah bisa duduk). penampakan seperti ini: kalopun misalnya bisa masuk bagasi, kita gak yakin kalo kondisi di Budapest akan se-smooth seperti Copenhagen dan Stockholm yang memang pedestrian-friendly. ada sih satu lagi travelling stroller, tapi Raya sangat belum bisa pake itu. itu mah nunggu dia hampir setahun kayanya baru bisa hehe.
    .
    sebagai backup, akhirnya kita bawa 2 gendongan. baby wrap-nya hanaroo yg memang saya nyaman makenya, dan infantino rider buat suami (karena dia gak bisa2 pake babywrap wkwkw). daaaann betul saja sodara2, pedestrian di budapest memang ok, tapi transportasi umumnya belum stroller-friendly. trem yang bagus hanya 2 jalur, sisanya bertangga2. sementara metro bawah tanahnya gak ada elevator!!!! untuk masuk ke loket bener2 hanya tangga. sementara untuk ke peron hanya ada eskalator. alhamdulillah, gendongan bayi bener2 penyelamat (terutama buat Raya, karena kalo buat emaknya yang 3 hari hanya jalan2 berdua dia aja, teteuuupp lah ya, sakit punggung gak bisa dihindari huahaha).
    .

the travel itself
dulu, awal2 travelling, saya dan suami seringkali gak menyiapkan segala sesuatunya (penginapan, itinerary, dan lain2nya bener2 ala koboi yang mendadak di tempat). tapi karena pengalaman “pahit” di italy membuat saya akhirnya berusaha se-rapi jali mungkin meng-organise semuanya (suami sih sampe sekarang seringnya manut aja).
hotel sudah di-booked in advance. dengan harga yg sama seperti kita keluarkan di Milan (yang mana kita tidur di hostel berupa dormitory, terpisah cowok-cewek),  alhamdulillah kita dapet nginep di Ibis.. nyaman, deket dari mana2, dan family-friendly banget. puassss. buat yang mau cari referensi, ada beberapa Ibis di Budapest, yang kita ambil adalah Ibis Budapest City (Ibis Emke) –> termurah ke-2 xixixiii. lokasi yahud banget, ke metro tinggal ngesot, ke halte trem tinggal lompat2, ke KFC cuma 2 stop (akhirnyaaaaaaa.. KFC!). walaupun gak tau halal atau enggak-nya, tapi bismillah aja karena semua yg dijual di KFC kan ayam.. sementara Burger King, McD, siapa yang jamin minyak bekas goreng fish burger-nya bukan minyak bekas goreng bacon? hiiiiiikkksss.. alhamdulillah di hari terakhir kita menemukan tempat makan yang (insyaAllah) halaalan thoyyibah.

seperti yang sudah saya bilang, selama 5 hari di Budapest, hanya hari pertama dan terakhir kita bisa jalan2 bertiga. sementara 3 hari-nya full hanya ibu dan Raya. saya pun mengacu pada itinerary di bawah ini (sumber: dari sini ):
.
DAY ONE:

  • Chain Bridge ( walk, inner city nearby) checked!
  • Caste Hill/Castle district ( best to take a taxi, hard to find parking, fee to enter the district) checked! (gak usah naik taksi, ada bis 16 dari Deak Ferenc Ter tiap 8 menit sekali)
  • Mathias Church ( located in the Castle district – fee to enter the church) checked! (liat dari luar)
  • Fisherman’s Bastion ( next to Mathias Church)checked! (liat dari luar)
  • Buda Castle/Royal Castle/Royal Palace ( Castle Hill district)checked! (liat dari luar)
  • Memento Park  (kejauhan bookk!)
  • -Danube river cruise ( to close the day best to start the cruise early evening, fantastic view at night when the ship returns) — checked! (di hari ke-3)

DAY TWO:

  • St. Stephen’s Basilica
  • Great Synagogue ( closed on Saturday) checked! (liat dari luar)
  • Andrássy Ut ( under is the Old Metro, very clean- historic)checked!
  • House of Terror ( located on Andrássy Ut 60, closed on Mondays, 1800 Ft=$9)checked! (liat dari luar juga)
  • City Park/Heroes Square/Vajdahunyad Castle– checked!
  • Széchenyi Baths ( tickets are for 2 hours, extra charge over 2 hrs- very relaxing) lahh kalo eike mandi terus Raya mau dikemanain? 😛
  • Central Market Hall –nyolong start, cuci mata dulu huehehe

DAY THREE:

  • Central Market Hall ( good place to by souvenirs) from here you walk to-Váci Utcachecked!
  • Váci Utca ( for pedestrians only, shops, restaurants, exchange) expensivechecked! (hari pertama sama suami)
  • Parliament ( take english tour, approx 1hour, may have long lines, fee) liat dari luar aja (dengan jarak yg cukup jauh huehe)
  • Margaret Island ( best to take Margaret Hid ( bridge) no auto trafic allowed here cuma nyampe Margaret Hid aja, gak masuk ke island-nya, udah gempor soalnya gak ada angkot yg boleh lewat =))
  • Citadell/Gellért Hegy ( take taxi) fantastic view of Budapest  kejauhan, gak mau naik taksi kalo gak sama suami hakshakshaks

.
dan saudara2 travelling dengan bayi (yang mana hanya berdua aja), ternyata benar2 mengubah gaya travelling saya (halah kayak yg dulu punya gaya aja, wkwk). sekarang ini bener2 slow-travelling deh. keluar pagi, siang istirahat dulu di hotel, agak sorean baru keluar lagi. belum lagi kadang nih, eike udah rapi jali pagi2, gak taunya nona boss bobo lagi. gak tega lah mau bangunin-nya. plus, sekarang cukup mengagumi objek wisata dari luar (atau bahkan dari jauh) aja udah cukup lah. alhamdulillah hari terakhir karena sama suami, jadi balik lagi ke castle district dan menikmati dengan lebih khusyu’.

  

demikian lah sedikit-banyak nya yang bisa saya bagi.. semoga ada manfaatnya, terutama buat yang mau mulai travelling sama bayi, dan juga buat yang mau ke Budapest (walaupun saya sangat menyadari, dua2nya gak ada yg bener2 dibahas sampe dalem huekeke!).

Advertisement

5 thoughts on “1st time travelling with baby: Budapest

  1. kebetulan banget saya akan ke hungaria bulan juli nanti… berhubung mbak udah pernah ke sana, berapa sih kisaran harga2 barang di sana? terutama kayak suvenir dkk-nya itu.. oiya, klo juli-agustus kan lagi musim panas ya..nah sepanas apa sih udara di sana? berdasarkan pengalaman saya waktu ke austria *dulu perginya bulan juni* sih panasnya ga mengganggu, hehe. terima kasih sebelumnya

    Like

    • halo mbak.. sorii banget baru dibalas.

      saya kesana bulan september kalo gak salah, dan udara cukup panas. kalo summer mungkin sampe 25 derajat ya? tapi saya rasa gak akan sepanas jakarta atau surabaya hehe.
      harga barang dibanding swedia, tempat saya tinggal, relatif murah. terjangkau lah mbak kalo dibanding negara2 eropa yg lebih besar. waktu itu saya nginap di ibis malah gak sampe 450 ribu rupiah permalam! 🙂

      Like

      • wahaa.. makasih banget infonya, Mbak Riana.. oiya, di Hungaria masih banyak pakai mata uang forint kan ya? Nah, tempat untuk menukar Euro dengan forint sebaiknya di mana mbak? Terima kasih lagi sebelumnya 🙂

        Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s