Oke, jadi apa itu SEMLA? Kalo gak tinggal di Swedia, saya juga mungkin gak akan tahu tentang makanan ini.
Semla adalah roti beraroma kapulaga yang diisi dengan pasta almond dan whipped cream. Secara historis, semla sebenarnya hanya eksis di saat fettisdag (Shrove Tuesday atau Fat Tuesday). Roti ini dimakan pada pesta perayaan terakhir sebelum masa puasa pra-paskah bagi umat Kristiani. Pada awalnya, semla dimakan dengan cara direndam dalam susu panas *mmmm… gak deh, saya pake cara modern aja, makan langsung, wkwkwkw*
Sekarang, semla gak hanya eksis di saat fettisdag, tapi sejak perayaan natal berakhir (kira-kira pertengahan Januari), mulailah roti-roti ini bermunculan di gerai bakery. Biasanya berlangsung sampai akhir Februari.
Sejak kenal si semla ini, saya langsung ketagihan! Dulu pas masih kuliah, sering banget mampir ke Dahls Bakery di Mall, beli semla yang sekotak isi dua (harga 35 kronor dimana 1 kronor saat ini ≈ 1450 rupiah, hiks borosnya.. abis itu langsung pengetatan ikat pinggang di bulan Maret). Pulang kuliah makan sebiji, sisanya buat besok sarapan *dipelototin temen yang orang Swedia, you eat semla for breakfast?!?!?! wkwkwkw).
Konon, kata temen saya yang Swedish itu, semla yang paling enak se-Göteborg adalah semla buatannya Brogyllen. Alhamdulillah, ini juga udah pernah saya sikat hehehehe. Pulang kuliah dulu mampir nge-teh ato ngopi bareng temen (istilahnya: Fika), terus dikenalin deh sama si Brogyllen ini. Profesornya suami juga pernah bawain semla Brogyllen. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, suami gak begitu doyan semla =)) Nah, kalo di Brogyllen, harganya kalo gak salah 35-40 kronor.. dan cuma dapat sebiji aja, mahal yaaaa hiks hiks.
Karena sekarang alhamdulillaaaahhh punya temen baru di dapur, si Bosch Mum4405 yang lumayan bisa ngulenin roti, saya bertekad untuk bisa buat semla sendiri tahun ini (plus begitu ngeliat ke Dahls Bakery, sekarang udah naik lho harga semla nya, 40 kronor per 2 biji! haaaaaa).
Oke, langsung telepon mbak Yeyen di Vetlanda, nanyain cara bikinnya. Resepnya mbak Yeyen bisa diintip disini. Saya modifikasi dikit, jadi seperti di bawah ini. Tahun lalu pernah praktek bikin semla sama ibu-ibu di Göteborg, tapi lupa nyatet resepnya hehe. Lagipula, pengen nyoba yang ala mbak Yeyen yang selalu menggiurkan itu, huaa..
Percobaan pertama waktu pengajian ibu-ibu di rumah. Dan…. hasilnya kurang oke menurut saya (terlalu dikit ngisi pasta almondnya ke dalam roti, rotinya juga kurang manis, kayanya salah pas nimbangnya huehehe). Akhirnya, saya puas di percobaan kedua. So, this is a new record for me! Tahun ini belum beli semla sama sekali! *alhamdulillaaahh peluk dompet, lirik timbangan (karena di rumah yang paling banyak makan ya saya huahaha)*.
Bahan:
50 gr ragi
100 g mentega atau margarin
2 1/2 dl (1 dl = 100 ml) susu
1 butir telur
1 dl gula
2 sdt kapulaga bubuk
sejumput garam
1/2 sdt hjorthornssalt (sama dengan amonium bikarbonat/yang biasa buat cakwe ya?)
6-7 dl tepung terigu
olesan:
1 butir telur
isi:
100 g almond pasta
sisa roti yang dicongkel dari dalam semla hehe
susu secukupnya, sampai tekstur dirasa kental mirip selai
3 dl whipped cream
icing:
gula bubuk
Cara membuat:
- Tuang ragi ke dalam mangkuk. Lelehkan lemak dalam panci atau mangkuk lain dalam microwave. Tambahkan susu hingga panasnya suam-suam kuku. Tuangkan sedikit demi sedikit cairan pada ragi dan aduk sampai larut.
- Tambahkan telur, gula, garam, hjorthornsalt, bubuk kapulaga dan tepung terigu. Uleni adonan sampai halus dengan tangan atau mesin sampai kalis.
- Biarkan adonan mengembang sekitar 30 menit.
- Panaskan oven sampai 250 ° C.
- Taruh adonan di atas nampan kerja, bagi adonan menjadi 15 buah (ukuran kecil). Bentuk masing-masing bagian menjadi bulatan lalu taruh di loyang. Biarkan mengembang sekitar 20 menit. Olesi roti dengan telur.
- Panggang dalam oven selama sekitar 10 menit. Biarkan roti menjadi dingin di rak.
- Mengisi: Potong tutup pada roti masing-masing. Congkel atau keruk isinya. Parut pasta almond, campurkan dengan remah roti dan susu. Isi kembali dalam roti.
- Kocok krim sampai kaku. Isikan dengan piping bag ke dalam roti. Tutup dengan bagian atas roti yang telah dipotong, lalu taburi gula.
sippppp, selamat “mabok” semla! =))
Halo, Mba, salam kenal.
Saya nemu blognya waktu nyari cerita ttg pengalaman NWP. Eh, keenakan blogwalking, saya kesasar ke resep semla ini. Ngiler liat fotonya, langsung eksekusi deh. Belom pernah sama sekali makan ato liat si semla, tapi langsung jatuh cinta begitu pertama gigit semla buatan sendiri. Hiyahaha, narsis! Thx resepnya ya! Aku ijin copas ke blogku. ^^
LikeLike
Pingback: [Cemilan] Semla/Semlor | rykalolita's Blog
dl apa yah?
LikeLike
desiliter mbak Feb.. ukuran yang umum dipakai di Swedia. 1 dL = 100 mL. kalo punya gelas ukur/botol/botol susu biasanya yang ada 100 mL bisa dipake juga. tinggal dikonversi dari dL ke mL.
LikeLike