Mejeng Dikit di Republika! ;)

Libur musim dingin kemarin akhirnya the ibrahim’s sempet jalan-jalan juga. Walaupun sebenarnya sih… Sevilla aja belum khatam juga sampai sekarang hehe. Kan mumpung tinggal di Andalusia, pingin segera mengeksplor peninggalan-peninggalan Islam yang ada disini. Akhirnya, pilihan pertama jatuh ke Cordoba, dengan tujuan utama melihat langsung Mezquita, Katedral-Masjid.

Singkat cerita, kunjungan kesana memberikan kesan yang sangat mendalam (yang kemudian membawa saya semakin tertarik untuk belajar tentang sejarah Islam di masa lalu dimana kejayaannya mencapai Spanyol!). Akhirnya saya pun memutuskan untuk mengirim tulisan tentang jalan-jalan saya ini ke koran Republika.

Ya, setiap hari Selasa, Republika menyisipkan suplemen Leisure yang didalamnya terdapat rubrik “Jalan-jalan”. Rubrik ini menerima tulisan dari pembaca. Berikut saya copy panduannya yang dimuat di FB Leisure Republika ya:

Assalamu alaikum wr wb.

Mari berbagi kisah pengalaman wisata dengan menuliskannya untuk rubrik Jalan-jalan di Leisure, Republika. Apa yang bisa ditulis dan bagaimana caranya? Berikut panduannya:

Rubrik Jalan-jalan menempati halaman 10 dan 11. Ini adalah tulisan tentang perjalanan secara umum. Bisa berupa liburan ke museum di Singapura atau liburan ke Phuket. Karena tulisannya dimuat dua halaman, jadi kebutuhan karakternya cukup panjang, minimal 7.500 sampai 11.000 karakter.

Apa yang bisa ditulis?

1. Tentunya apa yang dirasakan, dilihat, dan dinikmati selama liburan. Misalnya, selama ke Phuket ke mana saja.

2. Halaman Jalan-Jalan memuat pula panduan singkat yang diberi judul besar Naik Apa. Sesuai judulnya, tulisannya memuat tips memilih maskapai penerbangan atau musim kunjungan yang paling tepat. Kemudian berapa sih biaya VISA (jika diperlukan). Termasuk harga hotel dan kira-kira berapa total biaya yang dihabiskan selama liburan, untuk pesawat, hotel, makan, dan transportasi. Biayanya di luar suvenir. Ini tujuannya untuk memberi gambaran bagi pembaca lain, berapa kira-kira yang harus disiapkan untuk negara tujuan wisata.

3. Sertakan aneka tips perjalanan. Kira-kira bentuknya, Do’s and Don’ts. Misalnya, kalau ke Paris apa yang harus diperhatikan dan apa yang harus dihindari.

Secara umum tulisan Jalan-Jalan intinya seputar itu, dengan fokus utama poin ke satu.

Jangan lupa sertakan foto dalam resolusi sedang sebanyak-banyaknya. Minimal tujuh foto dan satu lagi foto diri.

Suplemen Leisure juga memiliki halaman Jalan-Jalan yang sifatnya religi atau melihat suatu tempat wisata dari sisi Islaminya. Misalnya, Ke Beijing dan mengunjungi empat masjid terbesar di sana.

Sama seperti halaman Jalan-Jalan, apa yang bisa ditulis patokannya adalah di tiga poin tadi. Sertakan pula foto-foto. Bedanya, halaman Jalan-Jalan religi ini terbit satu halaman di halaman 12. Karakter tulisan yang dibutuhkan berkisar di 5.000 karakter dan minimal lima foto.

Terima kasih banyak atas perhatiannya. Kami tunggu kiriman tulisannya, ya. Semangat menulis:)

Salam,

Redaksi Leisure

Berbekal informasi bahwa tulisan untuk jalan-jalan religi membutuhkan 5000 karakter, maka saya pun menulis dalam rentang tersebut. Dua minggu setelah tulisan dikirim, saya menerima email balasan bahwa tulisan yang dikirim masih kurang. Ternyata sejak awal 2013 rubrik jalan-jalan dilebur menjadi satu (tidak ada lagi jalan-jalan religi). Jadi, tulisan yang dibutuhkan masih belum cukup. Langsung deh saya ngebut merevisi tulisan hingga sekitar 8000 karakter. Dalam 2 hari, tulisan itu saya kirim kembali.

Seminggu berlalu tanpa kabar. Sampai suatu ketika saya yang sedang membaca republika versi e-paper dikejutkan dengan penampakan foto diri saya di…. surat pembaca! Bahahahahaha, udah tiwas GR duluan 😆 kirain tulisan saya dimuat… tapi kok dimuat tanpa kabar… Lalu saya baca isi surat pembaca itu. Ternyata isinya adalah kutipan percakapan saya dengan redaksi tentang tulisan saya yang perlu ditambah. Sampai hari itu, nasib tulisan saya pun belum jelas hehe.

republika

Seminggu lalu berselang lagi. Redaksi leisure ternyata mengirim email kembali. Katanya, tulisan saya akan dimuat di edisi cetak minggu depan. Alhamdulillah, senang sekali! Rasanya pingin segera hari Selasa hehehe. Saya pun mengabari keluarga di Indonesia, karena memang tujuan utama saya menulis di media cetak juga untuk berbagi dengan keluarga jauh yang kadang tidak selalu terkoneksi internet.

Dua hari setelah email balasan, betapa terkejutnya saya ketika seorang teman mengabarkan bahwa tulisan saya ada di Republika online. Wow! Sekali mengirim, dua versi terlampaui hehe. Alhamdulillah.. Untuk versi online, tulisan saya dimuat di bawah rubrik berita/dunia-islam/khazanah/mozaik.

ini linknya:

1. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/14/02/06/n0k0tz-mezquita-jejak-islam-yang-tersisa-di-spanyol-bagian1

2. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/14/02/06/n0k2hb-mezquita-jejak-islam-yang-tersisa-di-spanyol-bagian2-habis

Setelah 4 minggu menunggu, akhirnya nongol juga tulisan saya di Republika. Rasanya puas dan seneng sekali melihat tulisan yang sudah di lay-out dengan cantik oleh redaktur. Versi yang cetak ini juga lebih lengkap dibanding versi online-nya. Meskipun ini bukan yang pertama tulisan saya dimuat di media cetak, tapi rasanya bahagiaaaa luar biasa. Karena merasa tulisannya lebih bermanfaat aja kali ya.. Soalnya tulisan saya yang pertama dimuat itu cerita pendek di majalah Kawanku hihi. Lumayan waktu kuliah dulu honornya 250 ribu *halah jadi ngelantur. So here it is, my little note (klik gambar untuk bisa membaca lebih jelas): :mrgreen:

epaper_republika_Mezquita_JEJAK_ISLAM_YANG_TERSISA_DI_SPANYOL

mengutip kata suami saya:

Menyaksikan sisi kejayaan Islam di abad pertengahan melecut kita untuk mengesampingkan segala perbedaan (mencari sebanyak mungkin persamaan antar sesama Muslim) , menyadarkan bahwa PR sebagai Muslim masih banyak sekali (kemiskinan dan pendidikan). Jika bukan di generasi kita, semoga di generasi anak cucu kita semakin banyak Muslim yang menjadi pionir dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan membawa banyak kemaslahatan untuk sesama umat manusia. Alhamdulillah, semoga tulisan yang kecil ini bermanfaat =)

Nah, sebagai penutup, inilah rangkuman pengalaman saya dalam mengirimkan tulisan ke rubrik “Jalan-jalan” Republika.

  • Tulisan diketik di MS Word, fonts TNR atau Arial size 12, spasi 1,5 atau 2. pokoknya selayaknya kita menulis biasa deh =) ingat, 8000-11000 karakter, bukan kata.
  • Kirim tulisan melalui email ke: leisure@rol.republika.co.id
  • Pengalaman saya, dalam waktu 2 minggu, si redaksi akan memberi kabar mengenai tulisan kita (tulisan pertama saya yang 5000 karakter, dikabari setelah 10 hari, kemudian di-revisi, dikabari lagi 10 hari kemudian. Totalnya 4 minggu sampai akhirnya dimuat). Meskipun demikian, tidak semua orang sama. Jika beberapa tulisan lain mengantri, maka tulisan kita bisa jadi harus menunggu lebih lama untuk dimuat. Etika tidak resminya, jika 2 minggu belum ada kabar, kita berhak menanyakan tentang status tulisan kita.
  • Selain foto wisata, sertakan juga foto diri. Aturannya memang begitu. Sekalian narsis dikit lah hahahaha 😛
  • Baca juga tulisan orang lain di edisi-edisi sebelumnya, jadi kita punya gambaran bagaimana karakteristik tulisan di rubrik itu. Tinggal di luar negeri? Gak masalah… buat saja account di epaper.republika.co.id, cek setiap hari Selasa. Gratis!
  • Redaksi akan memberi honor atas tulisan kita. Saya juga belum tahu sih berapa hehe. Tanpa diberi honor pun, melihat tulisan dimuat rasanya sudah seneng sekali… ya nggak? 😉

Gimana… gak sulit kan? Yuk dicoba! 😉

riana sig

20 thoughts on “Mejeng Dikit di Republika! ;)

  1. Ahh…Spanyol. Ingin sekali bisa ke sana. Ketika seumur hidup nama salah satu tempat di Spanyol terselip pada nama saya.

    Salam kenal mba Riana. Saya Andalusia (nama asli :p)

    Like

    • Salam kenal kembali mbak Anda… Aamiiiin2, saya doakan semoga mbak Anda bisa menginjak tanah Andalusia.. Saya jadi ikut merinding bayanginnya 🙂
      Waahh, ada ceritakah dibalik pemberian nama mbak Anda?

      Like

  2. Pingback: Melihat Jakarta di Gothenburg | Ketika keluarga Ibrahim bercerita...

  3. Pingback: Mezquita, Menapak Jejak Islam yang Tersisa di Negara Spanyol | Ketika keluarga Ibrahim bercerita...

  4. kalau Republika memang suka kalau ada unsur unsur sejarah peradaban Islam. jalan jalan sekalian belajar sejarah. Apalagi kalau ditulis di media. Membuka mata yang membaca. Sala kenal mbak riana 🙂

    Like

    • Salam kenal kembali ya Maakk.. Saya lagi mau coba-coba ke Majalah Noor nih.. Seneng banget Emak mau mampir kesini.. Saya banyak terinspirasi dari Emak juga 🙂

      Like

  5. assalammualaikum..saya fadzillah dari malaysia..bagaimana saya boleh berhubung dengan ibu..saya dari grup penjejak tamadun dunia..inshaallah akan ke spanyol membuat kajian sejarah thariq bin zuyad dan andalusia..boleh ibu membalas dengan email kepada saya fadzgreen@gmail.com..semoga Allah membalas ukhuwah ini dengan redha

    Like

Leave a reply to riana Cancel reply