Alhamdulillah, surat suara milik kami untuk Pemilu 2014 ini sudah kami terima dengan selamat di…. dalam kotak pos! Lho, kok di dalam kotak pos? Ya, memang begitulah salah satu cara bagi WNI yang tinggal di luar negeri untuk bisa berpartisipasi dalam pesta demokrasi.
Teringat 5 tahun yang lalu, kami juga menerima surat suara melalui pos. Waktu itu, belum lama kami tinggal di Göteborg, Swedia. Lalu 5 tahun setelahnya, kami juga menerima surat suara melalui cara yang sama, hanya saja kali ini di Sevilla, Spanyol.
Memilih dengan metode kirim-balik surat suara melalui pos hanya salah satu dari 3 cara yang difasilitasi oleh pemerintah RI melalui perwakilannya di luar negeri. Dua cara yang lain adalah dengan memilih langsung, biasanya di KBRI atau Konjen, atau dengan dropbox yang disimpan di kantung-kantung populasi WNI di luar negeri. Info selengkapnya ada disini.
Pada posting kali ini, saya akan berbagi tentang bagaimana cara berpartisipasi dalam Pemilu dengan metode pos. Sebagian besar pemilih di LN biasanya memilih cara ini, terutama yang tinggal di kota yang jauh dari KBRI atau tidak ada KonJen-nya. Maklum, harus mengeluarkan waktu, biaya dan tenaga ekstra untuk memilih langsung nyoblos disana. Mas atau mbaknya mau sponsorin? Boleeehh 😀
Disclaimer, ini berdasarkan pengalaman saya saat ini di Spanyol ya… Mungkin saja lain negara lain teknisnya 🙂

Ini dia amplop surat suara yang kami terima dalam kotak pos. Meskipun suami-istri dan tinggal serumah, amplop dikirim untuk masing-masing nama lho… Jadi tetap menjunjung azas LUBER hehe 😀

Di dalam amplop besar (A) ada lagi amplop sedang (B). Amplop B ini adalah amplop balasan yang sudah diberi alamat dan perangko oleh PPLN (Panitia Pemilihan Umum Luar Negeri). Iya cyiiiiinn, kita nggak perlu keluarin biaya sepeser pun. Udah ditraktir sama pemerintah RI. Kurang apa lagi coba?

Yuk, dibuka amplop B-nya… Ternyata di dalam amplop B ini, ada amplop kecil lagi di dalamnya (C). Amplop C ini polos dan di dalamnya lah surat suara milik kita disisipkan. Selain itu, di dalam amplop B juga terdapat surat pernyataan yang harus ditandatangani oleh pemilih.

Jreeengg jreeeennngg.. Inilah wujud selembar kertas yang membantu kita dalam menentukan masa depan Indonesia 5 tahun mendatang!

Setelah urusan coblos-mencoblos selesai, surat suara lalu dimasukkan dalam amplop C. Nggak usah repot-repot dinamain ya! Nanti jadi nggak rahasia lagi dong 😀

Jangan lupa, amplop C-nya disegel dulu. Tanda-tangani juga surat pernyataannya. Setelah itu, masukkan semuanya ke dalam amplop B lalu antarkan ke kantor pos/kotak pos terdekat. Ingat, yang dimasukkan ke dalam amplop C hanya surat suaranya saja. Sekali lagi, surat suara. Bukan surat cinta 😛
Nah, demikian step-by-step cara menyalurkan suara melalui pos bagi WNI yang tinggal di luar negeri, dalam hal ini di negara Spanyol. Nanti, amplop B yang kita kirimkan itu akan diterima oleh pihak PPLN. Surat pernyataannya akan disimpan, lalu amplop C, yang berisi surat suara, akan dibuka (tanpa dilihat isinya dong ah) untuk kemudian langsung digabungkan dengan surat suara yang lain. *berpelukaaaaannnn* kata surat-surat suara itu ketika akhirnya pada ketemu wkwkw 😆
Baik yang melalui metode pos ataupun coblos langsung, perhitungannya akan dilakukan secara serentak. Karena metode pos memakan waktu lama, maka surat suara biasanya akan tiba di tangan pemilih beberapa hari sebelum hari Pemilu yang sebenarnya dimulai.
Sebenarnya, ada sedikit cerita di balik surat suara yang kami terima ini. Berhubung belum lama pindah ke Sevilla, maka kami harus mengurus surat pindah dimana kami sebenarnya terdaftar sebagai pemilih tetap. Dalam hal ini, PPLN Stockholm-Swedia. Proses yang lumayan mepet ini alhamdulillah tidak menemui kendala karena PPLN Stockholm jauh-jauh dari sana mengirimkan surat pindah untuk kami yang sudah di Sevilla ini… hiks, terharu 🙂 Surat pindah itu lalu kami scan dan kirim melalui email ke PPLN Madrid. Karena tidak ada balasan, akhirnya kami memutuskan untuk mengikuti sosialisasi di kota terdekat, saat itu di Malaga. Hitung-hitung sekalian lapor diri dan… liburan singkat hehe 😛 Ternyata, hal ini mengakibatkan registrasi dobel. Ya gimana dong, habis yang di email nggak ada balasannya sih. Lagipula, kirain bakal ada checking ulang hehe 😀 Akhirnya, baik saya maupun suami masing-masing menerima 2 amplop kiriman surat suara 😀
Pada akhirnya, saya jadi sadar sendiri, betapa banyak pihak yang repot dan capek di balik sampainya kertas suara ini kepada tangan pemilih. Jadi tambahan motivasi bagi saya untuk lebih serius dalam menyalurkan hak dan kewajiban saya di pesta demokrasi kali ini. Maka, dengan bismillaahirrahmaanirrahiim saya coblos no…….. *peeeeeepp* 😛
Akhir kata, happy voting! Karena suara kita menenetukan masa depan kita! 🙂
Wuah lagi di spanyol yah mak?
Kirim salam sama Messi dan Cassilas yah mak #salahfokus
salam hangat
LikeLike
hiakakakaka.. insyaAllah deh kalo ketemu ya mak.. kali-kali selama 3 tahun saya disini bakal hoki ketemu mereka 😀
LikeLike
Bu Riana, salam kenal.. kami sekeluarga berencana travelling ke spanyol. Berangkat tgl 9 sept 2014. Saya juga bawa titipan dari seorang teman pedagang busana muslim, siapa tahu bisa memasarkan produknya disana. Mungkin kita bisa bertemu disana Bu.. saya dibawakan beberapa sampel kerudungnya makasih
LikeLike
salam kenal kembali pak.. bapak rencana ke kota mana saja di Spanyol-nya? berapa lama? siapa tahu ada jalannya kita bertemu 🙂
LikeLike
9-10 sept barcelona
11 sept valencia & alicante
12 sept granada
13 sept cordoba & seville (kita bermalamnya di silken al andalus place hotel seville)
14 sept madrid
Barangkali bisa bertemu Ibu. Kalo ada alamat email mungkin bisa membantu. Terima kasih.
LikeLike
Ass Bu Riani, izin copas ulasan ibu di atas jika berkenan untuk keperluan media internal. mohon konfirmasinya. terima kasih
LikeLike
silakan mbak.. mohon disertakan link aslinya juga dari sini ya.. 🙂
oya, untuk media apa kalau boleh tahu? online atau cetak? kalo online, bisa dikirim ke saya juga linknya 🙂
terima kasih kembali..
LikeLike